Laman

Rabu, 10 Februari 2010

KISAH RATU TERHEBAT SEPANJANG MASA


                The Great Queen Seondeok, kisah ini tentunya tidak asing lagi buat temen-temen pecinta drama seri Korea.  Drama historis ini mengambarkan tentang seorang perempuan pertama yang menjadi pemimpin di Korea. Dengan segala kecerdasan dan kearifannya, dia berusaha untuk menyatukan tiga kerajaan yang terpecah bersatu dalam satu bendera Kerajaan Shilla. Walaupun banyak orang yang meragukan kekuasaan seorang perempuan.
                Kisah ini dimulai dengan lahirnya anak kembar perempuan pada masa pemerintahan Raja Jinpyeoung, dimana pada masa itu apabila seorang permaisuri melahirkan anak kembar berarti bencana karena akan menghancurkan silsilah keturunan raja Shilla. Oleh karena itu raja memerintahkan untuk membuang salah satu dari anak kembar itu keluar istana Soerabol. Anak tersebut kemudian dibawa oleh dayang istana, yang kemudian dinamai Deokman. Namun sang putri yang terbuang ini ternyata tidak bisa hidup tenang karena dibayang-bayangi oleh utusan kerajaan yang mencoba untuk membunuhnya dan hal tersebut juga yang membuatnya harus hidup dalam kesendirian serta menyamar menjadi laki-laki.
                Deokman kecil tumbuh bersama para pedagang Gujarat tanpa tahu siapakah ia sebenarnya. Banyak petualangan yang ia lalui dan membuat ia bersahabat dengan Kim Yushin, putra seorang bangsawan dan Putri Chenmyong yang tidak lain adalah saudara kembarnya. Berbekal pisau Seondeok serta bantuan sahabatnya, Deokman berhasil masuk istana untuk mencari tahu jati dirinya dan membantu putri Chenmyong untuk menghentikan Kejahatan Mishil, seorang Penjaga stempel kerajaan yang ingin menguasai Kerajaan Shilla.
                Seiring waktu, Deokman sedikit demi sedikit mampu menemukan jati dirinya yang sebenarnya namun saat takbir itu terungkap, dia harus kehilangan saudara kembarnya dalam suatu pertempuran bersama Mishil. Hal ini pula yang membuatnya semakin bertekad untuk menghentikan penjaga stempel kerajaan bersama sahabatnnya Kim Yushin dan Bidam. Perjuangan panjangnya untuk menumpas Mishil membuahkan hasil dan mampu membuat Deokman menjadi Ratu.
                Kisahnya tidak berakhir begitu saja, banyak hal yang Sang Ratu alami pada masa pemerintahnya seperti pemberontakan dan penyerangan dari musuh maupun konflik dalam tubuh pemerintahannya sendiri.  Namun berbagai cobaan tersebut tidak membuatnya gentar, semua ujian itu membuatnya semakin bijak dan dewasa dalam mengambil keputusan.
                Bumbu percintaan juga turut mewarnai perjalanan hidup Deokman. Setelah kegagalannya untuk menjalin kasih bersama Yushin, semakin lama benih-benih cinta pun mulai tumbuh antara Deokman dan Bidam. Namun cinta ini pun harus kandas oleh karena keteguhannya untuk menegakkan keadilan dan Hukum di kerajaan Shilla.
                Kesendirian selalu menemani kehidupan Deokman yang penuh dengan intrik-intrik politik. Satu demi satu orang-orang yang ia cintai meninggalkannya. Dia berhasil menjadi seorang ratu yang mampu membuat rakyatnya aman dan tentram serta membuat berbagai pembaharuan dalam urusan pemerintahan yang konvensional, namun semua itu tidak mampu untuk mengobati kesendiriannya sampai pada akhirnya dia meninggalkan dunia bersama rasa kesepiannya.
                Kisah Queen Seondeok maupun Kartini membuat kita para perempuan semakin mengerti tentang pentingnya emansipasi. Namun di balik majunya kehidupan para perempuan kita juga harus tetap menghargai orang lain terutama kaum pria sehingga semua bisa berjalan seimbang. So temen-temen yang belum nonton, aku recommend bangget film nie…buruan nonton yach…

               
               
               

Senin, 18 Januari 2010

om swastiastu....

introducing...

nama saya Ni Wayan Setiani, Amd.Kep
but temen-temen disekitar saya lebih sering memanggil saya dengan pangilan kesayangan saya yaitu "Seti". What a simple name and easy to remember...so pasti kalian ga bakalan lupa he...

Saya lulusan Politeknik Kesehatan Denpasar Jurusan Keperawatan tahun 2007. En tentunya saya bukan lulusan pertama karena kampus yang terletak di jln.Pulau Moyo No.33A Denpasar ini sudah banyak menelurkan lulusan perawat yang berdedikasi, profesional serta memiliki loyalitas yang tinggi pada pekerjaannya.

Menjadi perawat merupakan hal yang benar-benar menyenangkan. Saya bisa ketemu banyak orang(paling banyak tentunya org sakit...), bisa belajar berbagai macam ilmu pengobatan (execept ilmu dukun yach...) yg bisa diamalkan bagi keluarga dirumah (yup setidaknya klo ada yg diare kita bisa ngobatin...), kenal dengan bnyk teman sejawat yg ga pernah sedikit pun terpikirkan ketika SMA (example: dokter, bidan, apoteker etc.) jadinya klo sakit berobatnya gampang, bisa membentuk kepribadian yang dewasa coz tiap hari kita dipanggil "Bu Suster", en pastinya pekerjaan kita adalah menolong orang lain so dlm hal ini kita sudah berpartisipasi dlm mengamalkan pancasila. Semua hal diatas membuat saya bangga menjadi seorang perawat walaupun sebelumnya tdk pernah terlintas dlm pikiran saya utk kuliah di keperawatan ketika SMA, namun saya ingat waktu kuliah dosen saya pernah berkat," klo jadi perawat, mungkin tidak banyak uang yg bs kita dapat tapi tabungan pahala kita yg akan bertambah yg mana itu jadi tiket bwt kita di kehidupan sesudah kematian..."

Setidaknya dari sekarang kita harus lebih menghargai profesi perawat karena perawat bukan hanya sekedar seorang asisten seperti yang sering kita dengar tapi juga ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang optimal untuk pasien. Semangat!!!teruslah berkarya teman-teman...